Dalam rangka pemberantasan
LRA (Lord’s Resistance Army),
pemerintah dari beberapa negara di benua Afrika yang tergabung dalam AFRICON (African Union) mengelar operasi militer
gabungan. Operasi ini akan mengerahkan pasukan gabungan angkatan bersenjata
dari tiga negara yaitu Uganda, RDC (Republic
Democratic of Congo) dan Sudan Selatan. FARDC (Force Armed Republic Democratic of Congo) mengirimkan 500
pasukannya untuk bergabung dalam misi ini.
Upacara penggabungan pasukan
FARDC dalam Satgas Operasi Militer Gabungan AFRICON ini dilaksanakan di FARDC
Sektor Rudia II Camp, Dungu pada hari
Rabu (13/2/2013). Turut hadir beberapa pejabat baik dari sipil PBB maupun dari
Militer diantaranya Mr. Moussa Abou (Special
Representation Secretary General UN), Mr. Duta Medeira (Utusan AFRICON untuk masalah LRA), Brigjen Md
Anisur Rahman (Ituri Brigade Commander),
Mrs. Cicile Piazza (Head of Office Monusco),
Jenderal Amuli Bahigwa (Kepala Operasi mewakili Perdana Menteri dan Menteri
Pertahanan RDC) dan Komandan dari masing-masing kontigen militer yang bertugas
di Kongo termasuk Komandan Satgas Kizi TNI Konga XX-J, Letkol Czi irfan Siddiq.
Pelaksanaan upacara ini berjalan dengan hikmat dan lancar.
Dalam upacara tersebut, Mr.
Moussa Abou (Utusan Khusus Sekjen PBB) mendapatkan kesempatan memberikan
pidato. Dalam pidatonya, beliau mengatakan upacara penggabungan ini merupakan
tonggak penting dalam memerangi LRA. Pemberantasan LRA harus dilaksanakan
karena selama ini LRA telah menganggu stabilitas keamanan di RDC, melakukan
terror kepada warga sipil, merusak lingkungan hidup dan melanggar HAM. Beliau
menyebutkan pula bahwa pasukan akan memiliki tiga tugas utama yaitu
perlindungan warga sipil, pengamanan rute strategis dan operasi pengejaran terhadap
LRA yang dibagi dalam beberapa unit khusus.
Pelaksanaan upacara ini
diakhiri dengan penyerahan bendera kebangsaan RDC dari Jenderal Amuli Bahigwa
kepada Mr. Duta Medeira (Utusan AFRICON) sebagai simbol bahwa FARDC resmi
bergabung dalam operasi militer gabungan AFRICON dan defile dari pasukan FARDC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar